Translate

Minggu, 11 Januari 2015

Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Toddler




KEBUTUHAN NUTRISI ANAK USIA TODDLER
LAPORAN PENDAHULUAN
Untuk memenuhi salah satu penugasan Keperawatan Anak I
Yang di bina oleh Ibu Triana Setijaninsih, S.Pd., M.Kes





Oleh
 Tika Permatasari Saputri  
 1201300001



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
Oktober 2013



****

LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI ANAK USIA TODDLER
I.                   KONSEP MEDIS

A.     DEFINISI
                   Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Tubuh manusia (termasuk balita 1-3thn) merlukan zat yang berasal dari makanan yang disebut zat-zat gizi. Sementara itu istilah gizi berasal dari kata “Gizawi” (bahasa arab) yang berarti pemberian zat-zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh sehingga memungkinkan pertumbuhan yang normal dan sehat . ilmu gizi membahas proses pemanfaatan makanan dalam tubuh. Proses tersebut mulia dari pengunyahan makanan,pencernaan,penyerapan,pemanfaatan zat gizi di dalam sel dan pembuangan zat sisa dari tubuh. Zat gizi di manfaat kan oleh tubuh untuk menghasilkan energy,pertumbuhan dan pemeliharaan sel dan jaringan di dalam tubuh.
                   Balita/toddler (1-3thn ) adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada di dalam rentang usia tertentu. Golongan kelompok toddler kebutuhan kalorinya tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu makannya cenderung menurun.
                   Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada  balita, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan balita, serta mencegah terjadinya brbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein,anemia,defisiensi yodium,defisiensi seng (Zn) defisiensi vitamin A,defisiensi thiamin,defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada anak balita di harapkan dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualtas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas.
                   Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktifitas sehari-hari karena  nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang di butuhkan berbagi organ dalam tubuh ,dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh,dan juga sebgai sumber tenaga nutrisi dapat di peroleh dari karbohidrat sebanyak 50-55%,lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15%. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak haruslah seimbang di antara zat gizi lain,mengingat banyak sekali yang kita temukan berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan  nutrisi yang tidak seimbang seperti tidak suka makan, tidak mau makan ayau tidak mampu untuk makan padahal yang tidak di sukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang,sehingga harapan dalam pemenuhan gizi harus selaras,serasi dan seimbang tidak terlaksana, di samping itu pada anak sakit dapat di jumpai masalah masukkan nutrisi yang kurang sedangkan kebutuhan dalam tubuh semakin meningkat sehingga akan membutuhkan makanan tambahan sepeti kalori,vitamin,dan mineral.

                   Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Pada masa ini berlangsung proses tumbuh kembang yang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik,mental dan social. Kebutuhan gizi pada balita antar lain energy,protein,lemak,air,hidrat arang dan vitamin mineral.

                   Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi sudah mulai muncul,sehingga segala peralatan yang berhubungan dengan makan seperti garpu,piring,sendok dan gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau di perkenalkan dan di latih tentang cara penggunaan, sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia ini sebaiknya penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah kebosanan . berikut ini adalah tabel angka kecukupan gizi balita perhari :

Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (Toddler)
(1000 kkal)
Nutrisi
Kebutuhan/Hari
Setara  dengan….
Vit A
400 ug
Wortel  (50 gram)
Vit D
200 IU
Susu  (470 ml atau 2 cangkir)
Vit K
15 ug
2  tangkai   asparagus (20 gram)
Vit B1 (Thiamin)
0,5 mg
Kentang  rebus (150 gram)
Vit B2 (Riboflavi)
0,5 mg
Telur  rebus (55 gram)
Vit B3 (Niacin)
6 mg
Dada   ayam (50 gram)
Vit B6 (piridoksin)
0,5 ug
Fillet  salmon (90 gram)
Vit B12
0,9 ug
1  butir  telur  rebus
Asam Folat
150 ug
3  kuntum  brokoli (35 gram)
Kalsium
500 mg
Susu (290 ml)
Magnesium
60 mg
1  mangkuk  buah  labu (245 gram)
Zat Besi
8 mg
Daging  sapi (170 gram)
Zinc
7 mg
Kacang  tanah (100 gram)
Selenium
17 ug
Tuna (20 gram)
Natrium 
0,8 g
Garam   (1/2 sendok teh)



B.     ETIOLOGI
Faktor penyebab perlunya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada toddler :
a.       Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi status gizi anak.
c. Kebiasaan
adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi
Status ekonomi seseorang dapat merubah status gizi seseorang karena penyediaan makanan bergizi, menbutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

C.     PATOFISIOLOGI


D.     TANDA DAN GEJALA
Keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut, gigi geligi.


E.     PENATALAKSANAAN
a)      Medis
  • Pemeriksaan laboratorium
Mencakup pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin dan protein serum(albumin,globulin).
Pemeriksaan kimia darah lain bila ada perlukaan (kadar hormone,perbandingan asam amino esensial dengan non esensial,kadar lipid,kadar kolesterol)
Pemeriksaan cairan tubuh berupa urine dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemeriksaan kadar protein dalam tubuh,penentuan status gizi vitamin dan penentuan status gizi mineral yodium.
·         Pemeriksaan radiologi
Menilai umur biologis,misalnya umur tulang.

b)      Keperawatan

·         Anamnesis
Informasi tentang riwayat nutrisi selama dalam kandungan ,saat kelahiran,keadaan waktu lahir (termasuk  berat dan panjang badan),penyakit dan kelainan yang di derita,data imunisasi, data keluarga, riwayat kontak dengan pasien penyakit menular tertentu, riwayat makanan, keadaan fisik ayah dan ibu.


·         Pemeriksaan fisik
Perhatikan bentuk tubuh,perbandingan bagian kepala,tubuh dan anggota gerak.
Keadaan mental anak,
keadaan kulit anak periksa tanda perdarahan,hyperkeratosis,dermatosis dan crazy pavement.
Beberapa pemriksaan khas gizi dapat dilakukan berupa cubit tebal (terhadap otot hipotrofi atau atrofi), cubit tipis (terhadap jaringan lemak) dan subkutis cabut rambut.
·         Antropometri
Meliputi berat badan
Panjang badan
Lingkaran kepala
Lingkaran lengan atas
Lipatan kulit



F.     PENCEGAHAN

G.    KOMPLIKASI
1)      Anemia defisiensi besi (Anemia Gizi Besi )
2)      Kekurangan vitamin A
3)      Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
4)      Campak
5)      Berat badan Lebih
6)      Berat Badan Kurang
7)      Pica
8)      Televisi
9)      Alergi
10)  Kekurangan Energi Protein (KEP)

  
II.                KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengkajian
a.        Identitas klien, termasuk data etnis, budaya dan agama
b.      Riwayat kesehatan dahulu
c.       Riwayat kesehatan sekarang
d.      Riwayat kesehatan keluarga
e.       Riwayat psikososial
f.       Pemeriksaan fisik
g.      Pemeriksaan penunjang

2.      Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
Analisa Data : meliputi data penunjang yang dikeluhkan klien dan hasil observasi dari perawat (data subjektif dan data objektif), masalah yang dialami klien serta kemungkinan penyebab terjadinya masalah.
Diagnosa keperawatan : kesimpulan dari kumpulan analisa data dari masalah yang dialami klien diambil dari NANDA.
1)      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Faktor yang berhubungan :

-          Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara   berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker
-          Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa
-          Penurunan nafsu makan
-          Pengabaian oleh orang tua
-          Intoleransi makanan
-          Ketergantungan zat kimia
-          Kebutuhan metabolic tinggi
-          Hilang nafsu makan
-          Gangguan psikologis
-          Mual dan muntah
-          Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun pengeluaran lainnya
-          Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
-          Kesulitan mengunyah
 
Batasan karakteristik :
Subjektif :
-          Kram abdomen
-          Nyeri abdomen
-          Menolak makanan
-          Indigesti
-          Persepsi ketidak mampuan mencerna makanan
-          Perubahan sensasi rasa
-          Kurangnya makanan
-          Merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
                              Objektif :
-          Pembuluh kapiler rapuh
-          Diare atau steatore
-          Kekurangan makanan
-          Kehilangan rambut yang berlebihan
-          Bising usus hiperaktif
-          Kurang informasi,informasi yang salah
-          Kurangnya minat terhadap makanan
-          Salah paham
-          Membrane mukosa pucat
-          Tonus otot buruk
-          Menolak untuk makan
2)      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan nutrisi
                        Factor yang berhubungan:
-          Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
-          Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
-           Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
-          Penurunan kebutuhan metabolism
-           Kelebihan asupan
-          Perubahan gaya hidup
-          Ketergantungan terhadap bahan kimia
-          Peningkatan nafsu makan
-          Norma adat dan budaya
-          Obesitas pada salah satu anggota keluarga
-          Penggantian pemanis sebagai adiksi
-          Penggunaan makanan padat sebagai sumber makanan utama sebelum usia 5  bulan
Batasan karakteristik :
-          Obesitas
-           Hipotiroidesme
-          Imobilisasi


3.      Rencana Keperawatan/Intervensi
a.      Tujuan
Hasil akhir yang diharapkan setelah melakukan perawatan sesuai rencana perawatan yang diberikan perawat pada klien.
b.      Kriteria waktu
Kriteria waktu batasan selama pemberian asuhan keperawatan.
 c.       Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan apabila klien secara verbal maupun non-verbal menunjukkan adanya perubahan dari sakit berangsur-angsur menjadi sehat, apabila asuhan keperawatan yang diberikan perawat dapat dilaksanakan sesuai tujuan.
d.      Tindakan keperawatan
Kumpulan intervensi atau perencanaan perawat dalam mengasuh klien agar masalah yang dikeluhkan dapat dikurangi maupun diatasi. Tindakan perawat mencakup tindakan mandiri, kolaborasi, edukasi, dan promotif.
 e.       Rasional
Rasional dari upaya intervensi atau perencanaan dari perawat





DAFTAR RUJUKAN
Supriasa,  I.D.N.,Bachri B. & Ibnu Fajar.  2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Maryunani Anik.  2010. Ilmu Kesehatan Aanak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM
Wilkinson, J.M. & Ahern N.R.  2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Hidayat, A.A.A  .2005. Pengantar Ilmu Keperawatn Anak 1. Jakarta : Salemba Medika
Adriani, M. & Wirjatmadi B.  2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : EGC

1 komentar: